Rabu, 06 November 2013

MASALAH -MASALAH KOPERASI



KOPERASI PUSKOP KARTIKA TRIBUANA
Pusat koperasi “B” kopasussus di bentuk oleh mayor inf Mudjidi, Kapten Cin Rasman, Kapten Caj Parmo, Kapten Inf Naryadi dan Lettun Inf Sukiman pada tanggal 17 juli 1996 dengan akte pendirian nomor : 004 /BH/M.I/IX/1996 tanggal 19 bseptember 1996
Mengelolah koperasi yang berbisnis dalam bidang pengelolahan retai jasa, property, catring dan wedding yang di kelolah secara professional dengan konsep bisnis yang memberikan kepuasan yang maksimal kepada clinet, stake ,holders dan share holders.
Ingin memberikan tingkat kepuasan pelanggan dengan memenuhi semua persayaratan pelanggan dan meningkatkan kinerja koperasi secara berkesinambung dalam bidang usaha. Senantiasa menciptakan kondisi kerja yang ramah lingkungan dan memberikan kesehatan, keselamatan kerja bagi seluruh anggota dan penggurus Puskop Kartika Tribuana.

 MASALAH- MASALAH KOPERASI PUSKOP KARTIKA TRIBUANA

  • Banyaknya pesaing dengan usaha yang sejenis

Persaingan merupakan hal yang tidak dapat dielakan lagi, hal ini dikarenakan indonesia bedasarkan demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dan kebebasan berusaha. Koperasi harus mempunyai trik – trik khusus/ langkah khusus tersebut . dapat kita lakukan dengan cra hara barang / jasa , sistem kredit dan pelayanan yang maksimum. Mungkin koperasi sulit untuk bermain dengan harga, tetapi hal ini dilakukan dengan cara sistem kredit  yang pembayarannya dapat dilakukan dalam waktu mingguan ataupun bulanan tergantung perjanjian  dengan adanya hal seperti itu diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat.
  •  Masalah manajerial dalam pengelolaan koperasi yang masih belum professional

dikatakan demikian karena kebanyakan koperasi masih menggunakan perhitungan manual dan cara manajemen yang sederhana dalam pengelolaan koperasi & anggota penggurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Dengan cara pelatihan manajemen koperasi dan pelaksanaan koperasi tentunya memerlukan manajemen baik dari bentuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan . karena hal ini sangat berfungsi dalam pengambilan keputusan tetapi tidak melupakan partisipasi dari anggota . apabila semua kegiatan koperasi bisa berjalan dengan baik dan setiap anggota mau mengambil bagian di dalam kegiatan koperasi serta perhatian pemerintah dapat memberikan motivasi yang baik, koperasi pasti akan berjalan dengan baik dan lancar
  • Kesadaran masyarakat untuk berkoperasi masih lemah

Masyarakat masih sulit untuk  sadar akan pentingnya koperasi terutama anak-anak muda. Lemahnya kebiasaan disebabkan kurang menariknya koperasi di Indonesia untuk dijadikan usaha bersama. Selain itu juga kaum muda-mudi lebih suka menghabiskan waktu di luar ketimabang dengan kegitan koperasi, bagi pemuda Koperasi terbilang “kuno”.
  • Kurangnya distribusi, pemasaran dan promosi (bisnis)

Koperasi mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnisnya output yang dihasilkan tidak memiliki jalur distribusi yang established, serta tidak memiliki kemampuan untuk memasarkan dan melakukan promosi. Promosi disini sangat berperan penting sebagai pengetahuan masyarakat. Melalui banyak cara pemerintah mempromosikan tentang pentingnya Koperasi Indonesia. Tetapi sosialisasi disini tidak di indahkan oleh masyarakat. Memang benar cara sosialisasi melalui media massa lebih efektif , tetapi alangkah efektifnya jika cara sosialisasi ini langsung terjun ke masyarakat agar penyampaian lebih mudah dipahami. Dalam masalah promosi barang yang dijual dikoperasi mengalami kendala seperti kurangnya promo yang di tawarkan dan kurang kreatifitasnya  koperasi untuk mempromosikan barang sehingga kurang minatnya masyarakat untuk turut serta dalam koperasi. Sehingga produknya tidak mampu untuk meraih pangsa pasar yang cukup untuk tetap eksis menjalankan kegiatan usahanya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar