KOPERASI
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang
demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Masalah
kelembagaan koperasi juga dapat dikelompokkan dalam masalah intern dan masalah
ekstern.
Masalah intern mencakup masalah keanggotaan,
kepengurusan, badan pemeriksa, manajer dan karyawan koperasi. Sedangkan
masalah ekstern mencakup hubungan koperasi dengan koperasi lain, masyarakat
lingkungannya, dengan bank, dengan usaha-usaha lain dan juga dengan
instansi-instansi Pemerintah.
MASALAH- MASALAH YANG DI HADAPI KOPERASI SIMPAN PINJAM.
Ø Kurangnya Sosialisasi dan Promosi
kepada masyarakat
Promosi disini sangat berperan penting sebagai pengetahuan
masyarakat. Melalui banyak cara pemerintah mempromosikan tentang pentingnya Koperasi
Indonesia. Tetapi sosialisasi disini tidak di indahkan oleh masyarakat. Memang
benar cara sosialisasi melalui media massa lebih efektif , tetapi alangkah
efektifnya jika cara sosialisasi ini langsung terjun ke masyarakat agar
penyampaian lebih mudah dipahami. Dalam masalah promosi barang yang dijual
dikoperasi mengalami kendala seperti kurangnya promo yang di tawarkan dan
kurang kreatifitasnya koperasi untuk mempromosikan barang sehingga kurang
minatnya masyarakat untuk turut serta dalam koperasi.
Ø Kesadaran masyarakat untuk
berkoperasi masih lemah
Masyarakat masih sulit untuk sadar akan pentingnya
koperasi terutama anak-anak muda. Lemahnya kebiasaan disebabkan kurang
menariknya koperasi di Indonesia untuk dijadikan usaha bersama. Selain itu juga
kaum muda-mudi lebih suka menghabiskan waktu di luar ketimabang dengan kegitan
koperasi, bagi pemuda Koperasi terbilang “kuno”.
Ø Masalah koperasi yang berkaitan
dengan permodalan
telah
disebabkan karena diabad 20 ini telah banyak menjamur bank – bank konvensional
sehingga para pemilik modal sekarang lebih memilih mengalokasikan dana yang
dimilikinya untuk ditabung atau disimpan di bank – bank yang menjanjikan
keuntungan suku bunga tinggi, sehingga badan usaha koperasi mulai tidak dilirik
sebagai badan penghimpun dana, tempat menyimpan modal yang mana modal tersebut
dapat diputar oleh pengelola untuk membantu individu yang memerlukan. Sehingga
dengan demikian kita dapat melihat bahwa asas gotong royong mulai ditinggalkan
oleh para pemilik modal yang lebih memilih untuk mencari surplus sebanyak –
banyaknya dengan memilih bank – bank konvensional sebagai tempat menyimpan
modal atau kelebihan dana nya.
Ø Masalah kepengurusan yang tidak
profesional
menjadi akar dari kemunduran kejayaan
koperasi di Indonesia. Kepengurusan yang diusung oleh individu – individu yang
tidak kompeten dan tidak berstandar kualitas tinggi, merupakan penyebab
langsung dari memburuknya wajah koperasi sekarang. Bukan hanya para pengelola
koperasi dalam sehari – harinya, tapi juga para pemimpin yang menduduki posisi
penting dalam perkoperasian Indonesia tidak kompeten untuk dapat lebih
mensosialisasikan koperasi kepada masyarakat sehingga minat masyarakat pada
keberadaan badan usaha koperasi cendrung sangat menurun.
Ø Masalah manajerial dalam
pengelolaan koperasi yang masih belum professional
dikatakan demikian karena
kebanyakan koperasi masih menggunakan perhitungan manual dan cara manajemen
yang sederhana dalam pengelolaan koperasi.
Permasalahan koperasi tidak hanya dari dalam tubuh koperasi
saja, tapi juga berasal dari lingkungan sekitar koperasi. Gambaran koperasi
dipandang sebelah mata, merupakan salah satu masalah penghambat tumbuhnya
koperasi menjadi unit ekonomi yang lebih besar, maju dan memiliki daya saing di
Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat partisipasi anggota koperasi rendah.
Koperasi dipandang menyulitkan karena pemilik modal dituntut untuk turut
bekerja didalamnya, seperti dalam hal pengurusan, manajerial dan sebagainya.
Sedangkan kebanyakan masyarakan menginginkan hanya menanamkan modal dan
membiarkan orang lain yang mereka rekrut untuk bekerja menjalankan modal yang
telah dialokasikan tersebut (Franchise).
Jika diuraikan lebih lanjut dapat
kita ketahui lebih mendalam masalah – masalah yang dihadapi oleh perkoperasian
Indonesia saat ini. Mulai dari masalah – masalah kecil hingga kepada masalah –
masalah yang cakupannya luas dan besar. Maka dilihat dari wajah perkoperasian
Indonesia sekarang, dapat disimpulkan bahwa sangat perlu dilakukannya
pembaharuan dalam tubuh perkoperasian Indonesia. Pembaharuan ini dapat
dilaksanakan diantaranya dengan pemulihan jati diri koperasi dan pembangunan
kembali nama baik koperasi dimata masyarakat.
Pemulihan jati diri disini dimaksudkan agar koperasi lebih
memperbaiki kekurangan – kekurangannya selama ini. Prosesnya mungkin dapat
dimulai dari hal – hal kecil, misal ; meningkatkan kebersamaan antara anggota
koperasi, regenerasi pengurus – pengurus koperasi oleh SDM yang lebih kompeten
dan berkualitas tinggi, memodernisasi system manajerial dalam tubuh koperasi,
serta meningkatkan kemandirian agar dapat lebih berkembang dan memiliki mental
bersaing dengan badan usaha lainnya.
Pembangunan kembali nama baik koperasi dimata masyarakat
harus dimulai dengan system pembaharuan yang pertama yakni pemulihan jati diri
koperasi, karena saat jadi diri koperasi sudah terbentuk dan diyakini
masyarakat tidak akan goyah lagi, pastinya kepercayaan serta ketertarikan
masyarakat untuk ikut andil dalam pengembangan koperasi akan meningkat.
Harapan kedepannya terhadap perkoperasian Indonesia adalah
agar koperasi Indonesia dapat secepatnya bangkit kembali, lebih kokoh dan
kembali menjadi penyokong kegiatan ekonomi Indonesia yang tepat serta cepat
tanggap terhadap pertumbuhan serta perkembangan ekonomi masyarakat Indonesia
seperti awal pembentukan dari koperasi.
PERLU ADANYA PERHATIAN KHUSUS DARI PEMERINTAH TENTANG SDM PENGELOLA KOPERASI YANG SELAMA INI DI ANGGAP KURANG SEHINGGA AKIBATNYA KOPERASI YANG ADA DI INDONESIA PADA UMUMNYA BANYAK YANG TIDAK AKTIF LAGI
BalasHapus