- KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan
menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-beda. Kita
juga dapat menganalisis apakah sistem-sistem tersebut cenderung menyatu atau
berbeda. Tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan sistem akuntansi
keuangan menurut karakteristik khususnya. Klasifikasi mengungkapkan struktur
dasar di mana anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan dan apa yang
membedakan kelompok-kelompok yang beraneka ragam satu sama lain. Dengan mengenali
kesamaan dan perbedaan, pemahaman kita mengenai sistem akuntansi akan lebih
baik.
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara: Dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara: Dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.
Terdapat 2 pendekatan untuk klasifikasi sistem
akuntansi yaitu:
- Pendekatan Deduktif
Berkaitan dengan pendekatan deduktif ini ada empat
pendekatan dalam perkembangan akuntansi:
- Macroeconomic Pattern
Dalam pendekatan ini bisa dilihat bahwa ternyata
akuntansi untuk bisnis berhubungan erat dengan kebijakan perekonomian nasional.
Tujuan perusahaan biasanya mengikuti kebijakan ekonomi nasional.
Beberapa Negara yang memakai pendekatan ini adalah Swedia, Prancis, dan
Jerman.
- Microeconomic Pattern
Dalam pendekatan ini akuntansi dipandang sebagai
cabang ekonomi bisnis. Konsep akuntansi merupakan derivasi dari analisa ekonomi.
Konsep utamanya adalah bagaimana mempertahankan investasi modal
dalam sebuah entitas bisnis.
- Independent Discipline Approach
Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa dan
diderivasikan dari praktek bisnis. Negara Amerika dan Inggris menganut pendekatan
ini.
- Uniform Accounting Approach
Akuntansi dipandang sebagai alat yang efisien untuk
administrasi dan control. Dalam hal ini akuntansi digunakan untuk mempermudah
penggunaan dan menyeragamkan baik pengukuran, pengungkapan dan penyajian serta
sebagai alat control untuk semua tipe bisnis dan pemakai, termasuk manager,
pemerintah dan otoritas perpajakan.
Klasifikasi yang dilakukan G. G. Mueller yang dimuat
dalam The International Journal of Accounting (Spring 1968) yang menggunakan penilaian
perkembangan ekonomi, kompleksitas bisnis, situasi social politik serta
sistem hukum, membagi Negara-negara ke dalam 10 kelompok berdasarkan sistem
akuntansi yaitu:
- Amerika Serikat / Kanada / Belanda
- Negara-negara persemakmuran Inggris
- Jerman / Jepang
- Daratan Eropa (Tidak termasuk Jerman Barat, Belanda dan Skandinavia)
- Skandinavia
- Israil / Meksiko
- Amerika Selatan
- Negara Berkembang
- Afrika (tidak termasuk Afrika Selatan)
- Negara-negara Komunis
- Pendekatan Induktif
Sementara Nair dan Frank dalam The Accounting Review
(Juli 1980) membagi Negara-negara ke dalam 5 Group besar yaitu (1) model
persemakmuran Inggris, (2) model Amerika Latin / Eropa Selatan, (3) model
Eropa Utara dan Tengah, (4) model Amerika Serikat dan (5) Chili
berdasarkan perbedaan dalam praktek pengungkapan dan penyajian. Nair dan
Frank juga menilai tingkat hubungan pengelompokkan Negara-negara tersebut
dengan sejumlah variable seperti bahasa, struktur ekonomi dan
perdagangan. Ternyata terdapat perbedaan antara pengungkapan dan pengukuran di
masing-masing kelompok Negara tersebut.
Sementara Nobes dalam Journal of Business Finance and
Accounting(Spring 1983) mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan sistem
akuntansi yaitu:
- Tipe pemakai laporan keuangan yang dipublikasikan.
- Tingkat kepastian hukum.
- Peraturan pajak dalam pengukuran.
- Tingkat konservatisme.
- Tingkat keketatan penerapan dalam historical cost.
- Penyesuaian replacement cost.
- Praktek konsolidasi.
- Kemampuan untuk memperoleh provisi.
- Keseragaman antar perusahaan dalam menerapkan peraturan.
PENGARUH-PENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN DUNIA
AKUNTANSI
Kultur dan akar sejarah suatu Negara merupakan langkah
awal untuk mengenali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap akuntasi. Kultur
merupakan elemen penting yang harus dipertimbangkan untuk mengetahui bagaimana
sebuah sistem social berubah Karen “pengaruh kultur yaitu: (1) norma dan nilai
suatu sistem dan (2) perilaku kelompok dalam interaksinya di dalam dan di luar
sistem.”
- Elemen-elemen structural dan cultural yang mempengaruhi bisnis
Hofstede mencoba meneliti elemen-elemen structural
dari budaya yang mempengaruhi kuat perilaku dalam situasi organisasi dan
institusi. Ada 4 dimensi yang diidentifikasikan yaitu:
- Individualisme vs Kolektivisme
Individualism merupakan kecenderungan fungsi social
yang relative bebas dan individual berarti hanya mengurus diri sendiri dan
keluarganya. Kebalikannya, kolektivisme adalah kecenderungan fungsi-fungsi
social yang relative ketat di mana masing-masing individu mengidentifikasi diri
sebagai kelompok dengan loyalitas yang tidak perlu ditanyakan. Masalah utama
dimensi ini adalah tingkat interdependensi individu dalam sebuah masyarakat.
- Large vs Small Power Distance
Power Distance adalah sejauh mana anggota menerima
kekuasaan dalam institusi dan organisasi didistribusikan tidak merata.
Masyarakat dalam Small Power Distance membutuhkan kesamaan kekuasaan dan
justifikasi untuk ketidaksejahteraan kekuasaan. Masyarakat di Large Power
Distance menerima perintah hirarki di mana tiap-tiap orang mempunyai tempat tanpa
perlu justifikasi lagi. Masalah utaman dimensi ini adalah bagaimana sebuah
masyarakat menangani ketidaksetaraan di antara orang-orang jika memang terjadi.
- Strong vs Weak Uncertainly Avoidance
Uncertainly Avoidance adalah tingkat di mana anggota
masyarakat merasa tidak nyaman dengan ketidakpastian dan keraguan-keraguan.
Strong Uncertainly Avoidance berusaha mempertahankan suatu masyarakat yang
begitu besar kepercayaannya dan kurang toleran terhadap orang atau ide-ide
alternative. Kebalikannya untuk Weak Uncertainly Avoidance. Tema utama pada
dimensi ini adalah bagaimana reaksi sebuah masyarakat terhadap fakta bahwa
waktu hanya berjalan satu arah dan masa depan tidak diketahui serta apakah akan
mencoba untuk mengontrol masa depan atau membiarkannya.
- Maskulin vs Feminim
Maskulin cenderung pada suatu masyarakat yang
memberikan parameter pada keluarga, heroism dan sukses-sukses material.
Sebaliknya, feminism cenderung pada hubungan personal, toleran pada kelemahan
dan kualitas hidup. Tema utama pada dimensi ini adalah bagaimana masyarakat
memberikan peran-peran social berhubungan dengan masalah gender.
- NILAI AKUNTANSI
Gray mengidentifikasi 4 nilai akuntansi:
- Profesionalisme vs Statutory Control
Kemampuan untuk melakukan judgement profesionalis
secara individu serta berusaha mempertahankan regulasi professional yang
mandiri dilawankan dengan kepatuhan terhadap persyaratan legal dan statutory
control.
- Uniformity vs Flexibility
Kecenderungan untuk melakukan praktek akuntansi yang
seragam dan konsisten antarperusahaan dibandingkan dengan tingkat fleksibilitas
untuk menerapkan praktek disesuaikan dengan kondisi suatu perusahaan.
- Conservatism vs Optimisme
Kecenderungan orang untuk berhati-hati terhadap suatu
tingkat resiko saat ini maupun ketidakpastian di masa depan dibandingkan dengan
perilaku yang lebih optimis dan keberanian untuk mengambil resiko.
- Secrecery vs Transparancy
Kecenderungan untuk melakukan pembatasan pengungkapan
informasi mengenai bisnis hanya pada pihak-pihak yang terlibat intens dengan
manajemen dan keuangan dibandingkan dengan yang lebih transparan dan terbuka.
Mengapa kita harus mengetahui bagaimana dan mengapa
akuntansi berkembang? Jawabannya adalah sama seperti mengapa mempelajari
perkembangan dalam bidang yang lain. Kita akan dapat memahami dengan lebih baik
sistem akuntasi suatu Negara dengan mengetahui faktor-faktor dasar yang
memperngaruhi perkembangannya. Tentu saja akuntansi berbeda dari satu tempat ke
tempat lain di seluruh dunia dan pengetahuan mengenai faktor perkembangan
membantu untuk memahami mengapa hal itu terjadi. Dengan kata lain,
perbedaan-perbedaan yang terlihat serta persamaan-persamaan dapat dijelaskan
melalui faktor-faktor tersebut. Oleh karena akuntansi bereaksi terhadap
lingkungannya, lingkungan budaya, ekonomi, hukum dan politik yang berbeda-beda
menghasilkan sistem yang serupa pula.
Hal ini membawa kita untuk melakukan klasifikasi.
Mengapa kita harus melakukan klasifikasi (perbandingan) sistem akuntansi
keungan nasional atau regional? Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan
menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-beda. Kita
juga dapat menganalisis apakah sistem-sistem tersebut cenderung menyatu atau
berbeda. Tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan sistem akuntansi
keuangan menurut karakteristik khususnya. Klasifikasi mengungkapkan struktur
dasar di mana anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan dan apa yang
membedakan kelompok-kelompok yang beraneka ragam satu sama lain. Dengan
mengenali kesamaan dan perbedaan, pemahaman kita mengenai sistem akuntansi akan
lebih baik. Klasifikasi merupakan cara untuk melihat dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar