Minggu, 12 Mei 2013

perekonomia indonesia


Tugas

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
NATIONAL INCOME (PENDAPATAN NASIONAL)” 
lamb.jpg











Disusun Oleh :


NAMA                              NPM

1.     DEWI KARTIKA             21212950
2.     MARYAM                         24212470
3.     MINANTI MAHANANI   24212589
4.     NIKEN MIA LESTARI    25212315
5.     TIFANI IKERIYANTI     27212380


KELAS      : 1EB08




FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN 2013-2014
NATIONAL INCOME (PENDAPATAN NASIONAL)

1.     PENDAHULUAN
Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu. Pendapatan Nasional juga dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu Negara. Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu Negara adalah Pendapatan Nasional. Tujuan dari perhitungan Pendapatan Nasional ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai sector perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai.
Pendapatan nasional merupakan suatu gambaran perekonomian suatu negara. Dengan meningkatnya pendapatan nasional, dapat dikatakan bahwa perekonomian suatu negara juga membaik. Namun, pendapatan nasional tidak dapat dikatakan akurat sebab indikator pendapatan nasional hanya merujuk pada beberapa acuan.
Pendapatan nasional yang tinggi belum tentu menandakan masyarakatnya sejahtera.Pada dasarnya, pendapatan nasional adalah tolok ukur untuk membandingkan keadaan ekonomi suatu negara dengan negara lain. Pendapatan nasional dicatat setiap tahun oleh lembaga tertentu.Sektor-sektor perekonomian di suatu negara memberikan kontribusi masingmasing kepada negara. Kontribusi tersebut yang selanjutnya menjadi acuan dalam menghitung pendapatan nasional. Namun, tidak semua kegiatan yang sifatnya produktif atau menguntungkan secara ekonomi dihitung.Secara umum, pendapatan nasional yang tinggi diasumsikan dengan membaiknya perekonomian suatu negara. Padahal, pendapatan nasional terbentuk dari sektorsektor tertentu yang tidak melibatkan semua orang. Oleh karena itu, keakuratannya tidak dapat dikatakan seratus persen riil. Meskipun demikian, Biro Pusat Statistik mencatat bahwa pendapatan nasional Indonesia naik dari tahun ke tahun (year-toyear).
Pendapatan Nasional ialah pendapatan yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu yang berasal dari penggunaan faktor-faktor produksi yang tersedia. Pendapatan Nasional dapat dijadikan indikator kemampuan dan kualitas sumberdaya yang dimiliki suatu Negara. Semakin baik sumberdaya suatu Negara, maka relatif besar pula Pendapan nasional-nya. Sumberdaya disini tidak hanya terbatas Sumberdaya alam, tapi juga termasuk Sumberdaya Masnusia. Contohnya Jepang walaupun Sumberdaya Alam sedikit tetapi Sumberdaya Manusia yang unggul membuat Pendapatan Nasional-nya tinggi.

2.     ISI

A.   PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan (income)adalah  balas jasa dalam bentuk uang dari input pada proses produksi,dalam pendapatan nasional ini dinilai dalam faktor produksi dan proses produksi dalam mendapatkan keuntungan ada beberapa konsep yabg mengatur dan berhubungan dengan konsep-konsep yang pendapatan nasional. Berikut ini akan dibahas konsep-konsep yang berhubungan pendapatan nasional: Output nasional adalah Produk Domestik Bruto(PDB). PDB adalah total nilai pasar dari output suatu negara . Output atau hasil produksi suatu negara dapat berupa barang atau jasa . PDB dapat diartikan pula sebagai nilai pasar dari keseluruhan barang dan jasa akhir yang di produksi oleh faktor produksi(input) yang berada di wilayah suatu negara dalam suatu periode tertentu.
v  Nilai pasar
PDB nominal , yakni perhitungan PDB berdasarkan harga yang berlaku pada saat itu. Kelemahan PDB nominal adalah nilai PDB akan selalu berubah jika harga berubah .
v  Barang dan jasa akhir
Barang akhir adalah barang yang siap dijual dan digunakan konsumen akhir. Barang antara merupakan barang yang akan digunakan pada proses produksi selanjutnya .
v  Input atau faktor produksi yang berada disuatu negara
PDB mengacu pada barang dan jasa yang diproduksi oleh faktor produksi yang berada disuatu wilayah negara tertentu. Artinya , dalam perhitungan PDB , faktor produksi asing yang berada di dalam negeri disertakan dalam perhitungan . akan tetapi sebaliknya , balas jasa dari faktor produksi dalam negri yang terdapat diluar negeri tidak dimasukkan dalam perhitungan PDB.
v  Periode tertentu
PDB dihitung dalam jangka waktu tahunan . kita dapat mendapatkan PDB semesteran (6 bulan), PDB triwulanan(3 bulan), atau bahkan bulanan .
Pendapatan nasional adalah produk nasional neto dikurangi pajak tak langsung ditambah subsidi. Jumlah inilah yang diterima faktor produksi yang dimiliki penduduk suatu negara.
Pendapatan Nasional merupakan penjumlahan dari lima hal, yaitu:
a.       Upah atau gaji yang diterima buruh atau karyawan,
b.      Pendapatan dari seorang yang melakukan bisnis individu(bukan perusahaan),
c.       Keuntungan perusahaan,
d.      Pendapatan bunga bersih dari perusahaan ,Pendapatan sewa.
PN = PNN - (Pajak tidak lasung +subsidi)
PN= pendapatan nasional
PNN= produk Nasional Neto
                               I.            Menghitung Pendapatan Nasional
1.      Pendekatan pendapatan
Pendapatan Nasional = Upah/Gaji + Bunga/Dividen + Sewa + Keuntungan/Profit
2.      Pendekatan pengeluaran
PDB = C + I + G + X + M
Keterangan:
PDB          =Produk Domestik Bruto
C               =consumption (konsumsi)
I                 =investment ( investasi)
G               =goverment expenditure(pengeluaran pemerintah)
X               =export(ekspor)
M               =import(impor)

                            II.            Manfaat dan Kelemahan Perhitungan PDB
v  Ukuran Tingkat Kemakmuran Negara
v  Indikator Struktur Perekonomian Negara
v  Indikator Perkembangan Kinerja Perekonomian Antarwaktu.
v  Indikator Perbandingan Kondisi Perekonomian Antardaerah atau Negara.
v  Input bagi Perumusan Kebijakan Pemerintah.
                         III.            Kelemahan Perhitungan PDB
v  PDB Tidak Selalu Mencerminkan Ukuran Kesejahteraan Sosial Suatu Negara
v  PDB Tidak Mencerminkan Pemerataan Pendapatan
v  PDB Tidak Memasukkan Kerugian dari Kerusakan Lingkungan .

B.   MENURUT PARA AHLI

v  Sir William Petty adalah pencetus konsep Pendapatan Nasional yang pertama kali pada tahun 1665 di Negara Inggris. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa Pendapatan Nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut  pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu satunya unsur dalam perhitungan Pendapatan Nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh Negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu Negara.
Sedangkan di Negara berkembang , termasuk Indonesia Pendapatan Nasionalnya dhitung dengan menggunakan pendekatan pengeluaran agrerat. Alasannya kita belum memiliki data yang lengkap tentang laporan pendapatan dari masing-masing rumah tangga di seluruh penjuru tanah air.
Pada hakekatnya konsep dasar pendapatan adalah bahwa pendapatan merupakan proses arus yaitu “penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan selama jangka waktu tertentu”. Paton dan Littleton menyebutnya sebagai produk perusahaan dan besarnya diukur dengan jumlah rupiah aktiva baru yang diterima dari pelanggan (konsumen). Laba akan timbul bilamana jumlah rupiah aktiva menunjukkan pendapatan melebihi jumlah rupiah total biaya yang dibebankan.
v  Menurut Donals E. Kieso dan Jerry J. Weygandy (1986 : 164), memberikan definisi sebagai berikut :“Revenue is an in flow of cash or other properties in exchange for good sold or services rendered”.Definisi ini menjelaskan bahwa pendapatan (revenue) diartikan sebagai aliran masuk kas atau setara kasnya yang terjadi akibat adanya penjualan barang atau penyerahan jasa yang dihasilkan.
v  Eldon S. Hendriksen (dalam Marianus Sinaga, 1993 : 164) mendefinisikan “Pendapatan Nasional adalah ekspresi moneter dari keseluruhan produk atau jasa yang ditransfer oleh suatu perusahaan kepada pelanggannya selama satu periode”.
Menurut definisi ini, maka pendapatan diukur berdasarkan jumlah barang dan jasa yang diserahkan kepada pembeli atau langganan (dengan menggunakan satuan mata uang tertentu). Jadi merupakan aliran keluarnya (out flow) nilai atas barang atau jasa yang ditransfer kepada langganannya.
v  Zaki Baridwan (1992 : 30) mengutarakan : “Pendapatan (income) adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utangnya (atau kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha”. Kemudian beliau melanjutkan pula bahwa “hasil penjualan atau pendapatan jasa menunjukkan jumalah hasil penjualan kepada pembeli selama suatu periode akuntansi, dikurangi penjualan retur dan potongan-potongan”.
Pengertian di atas bahwa pendapatan adalah keseluruhan penerimaan dari suatu unit usaha selama satu periode tertentu setelah dikurangi dengan penjualan retur dan potongan-potongan. Maksud penjualan retur adalah pengembalian barang oleh pelanggan karena barang tertentu yang dikirm rusak atau tidak sesuai pesanan. Sedangkan potongan penjualan adalah potongan yang diberikan kepada pelanggan karena langganan membayar lebih cepat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan untuk mendapat potongan.
v  Rolin Niswonger dan Carl S. Waren (dalam Hyginus Ruswianarto, 1993 : 57) yaitu : “Pendapatan Nasional adalah kenaikan kotor (gross) dalam modal pemilik yang dihasilkan dari penjualan barang dagangan, pelaksanaan jasa kepada pelanggan atau klien, penyewaan harta, peminjaman uang, dan semua kegiatan usaha serta profesi yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan”.
v  Untuk lebih jelasnya, diberikan definisi yang dikemukakan oleh M. Munandar (1996 : 18) yaitu : “Income  adalah suatu pertambahan assets yang mengakibatkan bertambahnya owners equity, tetapi bukan karena pertambahan modal baru dari pemiliknya dan bukan pula merupakan pertambahan assets yang disebabkan karena bertambahnya liabilities”.

C.   MENURUT ANALISIS

Pendapatan nasional yang tinggi mampu menciptakan perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan dalam masyarakat. Distribusi pendapatan nasional yang tidak merata, tidak akan menciptakan kemakmuran bagi masyarakat secara umum. namun kesenjangan pendapatan merupakan realita ada di masyarakat. bahkan kurangnya pendapatan menyebabkan masalah-masalah diantaranya : banyaknya pengganguran, kurang kesehatan, & tidak peduli adanya pendidikan. bagi masyarakat lebih akan pendapatan mereka cenderung lebih leluasa dan menikmati semua fasilitas yang ada.
Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah kurangnya distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan yang tinggi. Tidak meratanya distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang merupakan awal dari munculnya masalah kemiskinan. Persoalan sebenarnya adalah bahwa kemakmuran masyarakat tidak semata-mata hanya didasarkan pada tolak ukur pendapatan nasional dan pendapatan perkapita saja, namun juga didasarkan pada bagaimana pendapatan nasional itu didistribusikan secara lebih merata kepada masyarakat.sehingga angka kemiskinan cukup rendah. Yang menyebabkan tidak terjadinya pemerataan pendapatan nasional:
Ø  Pertambahan penduduk yang tinggi.
Ø  Inflasi, dimana pendapatan uang bertambah tetapi tidak diikuti secara proporsional dengan pertambahan produksi barang-barang.
Ø  Ketidakmerataan pembangunan antar daerah.
Ø  Rendahnya mobilitas sosial.
Ø  Peran Pemerintah dalam pendapatan nasional menyediakan barang dan jasa & menciptakan lapangan pekerjaan untuk membangun pendapatan nasional yang tidak merata di masyarakat



DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar