Tugas
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
“NATIONAL INCOME (PENDAPATAN NASIONAL)”
Disusun
Oleh :
NAMA NPM
1.
DEWI KARTIKA 21212950
2.
MARYAM 24212470
3.
MINANTI MAHANANI 24212589
4.
NIKEN MIA LESTARI 25212315
5.
TIFANI IKERIYANTI 27212380
KELAS :
1EB08
FAKULTAS
EKONOMI
JURUSAN
AKUNTANSI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
TAHUN
2013-2014
NATIONAL INCOME (PENDAPATAN NASIONAL)
1.
PENDAHULUAN
Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang
diterima oleh faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa
dalam suatu tahun tertentu. Pendapatan Nasional juga dapat diartikan sebagai
nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu Negara. Salah satu tolak ukur
yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu Negara adalah
Pendapatan Nasional. Tujuan dari perhitungan Pendapatan Nasional ini adalah
untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai
output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai
sector perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai.
Pendapatan nasional merupakan suatu gambaran
perekonomian suatu negara. Dengan meningkatnya pendapatan nasional, dapat
dikatakan bahwa perekonomian suatu negara juga membaik. Namun, pendapatan nasional
tidak dapat dikatakan akurat sebab indikator pendapatan nasional hanya merujuk
pada beberapa acuan.
Pendapatan nasional yang tinggi belum tentu
menandakan masyarakatnya sejahtera.Pada dasarnya, pendapatan nasional adalah
tolok ukur untuk membandingkan keadaan ekonomi suatu negara dengan negara lain.
Pendapatan nasional dicatat setiap tahun oleh lembaga tertentu.Sektor-sektor
perekonomian di suatu negara memberikan kontribusi masingmasing kepada negara.
Kontribusi tersebut yang selanjutnya menjadi acuan dalam menghitung pendapatan
nasional. Namun, tidak semua kegiatan yang sifatnya produktif atau
menguntungkan secara ekonomi dihitung.Secara umum, pendapatan nasional yang
tinggi diasumsikan dengan membaiknya perekonomian suatu negara. Padahal, pendapatan
nasional terbentuk dari sektorsektor tertentu yang tidak melibatkan semua
orang. Oleh karena itu, keakuratannya tidak dapat dikatakan seratus persen
riil. Meskipun demikian, Biro Pusat Statistik mencatat bahwa pendapatan
nasional Indonesia naik dari tahun ke tahun (year-toyear).
Pendapatan Nasional ialah pendapatan yang dihasilkan
suatu Negara dalam periode tertentu yang berasal dari penggunaan faktor-faktor
produksi yang tersedia. Pendapatan Nasional dapat dijadikan indikator kemampuan
dan kualitas sumberdaya yang dimiliki suatu Negara. Semakin baik sumberdaya
suatu Negara, maka relatif besar pula Pendapan nasional-nya. Sumberdaya disini
tidak hanya terbatas Sumberdaya alam, tapi juga termasuk Sumberdaya Masnusia. Contohnya
Jepang walaupun Sumberdaya Alam sedikit tetapi Sumberdaya Manusia yang unggul
membuat Pendapatan Nasional-nya tinggi.
2. ISI
A.
PENDAPATAN
NASIONAL
Pendapatan (income)adalah balas jasa dalam bentuk uang dari input pada
proses produksi,dalam pendapatan nasional ini dinilai dalam faktor produksi dan
proses produksi dalam mendapatkan keuntungan ada beberapa konsep yabg mengatur
dan berhubungan dengan konsep-konsep yang pendapatan nasional. Berikut ini akan
dibahas konsep-konsep yang berhubungan pendapatan nasional: Output nasional
adalah Produk Domestik Bruto(PDB). PDB adalah total nilai pasar dari output
suatu negara . Output atau hasil produksi suatu negara dapat berupa barang atau
jasa . PDB dapat diartikan pula sebagai nilai pasar dari keseluruhan barang dan
jasa akhir yang di produksi oleh faktor produksi(input) yang berada di wilayah
suatu negara dalam suatu periode tertentu.
v Nilai
pasar
PDB nominal , yakni perhitungan PDB
berdasarkan harga yang berlaku pada saat itu. Kelemahan PDB nominal adalah
nilai PDB akan selalu berubah jika harga berubah .
v Barang
dan jasa akhir
Barang akhir adalah barang yang siap
dijual dan digunakan konsumen akhir. Barang antara merupakan barang yang akan
digunakan pada proses produksi selanjutnya .
v Input
atau faktor produksi yang berada disuatu negara
PDB mengacu pada barang dan jasa yang
diproduksi oleh faktor produksi yang berada disuatu wilayah negara tertentu.
Artinya , dalam perhitungan PDB , faktor produksi asing yang berada di dalam
negeri disertakan dalam perhitungan . akan tetapi sebaliknya , balas jasa dari
faktor produksi dalam negri yang terdapat diluar negeri tidak dimasukkan dalam
perhitungan PDB.
v Periode
tertentu
PDB dihitung dalam jangka waktu tahunan
. kita dapat mendapatkan PDB semesteran (6 bulan), PDB triwulanan(3 bulan),
atau bahkan bulanan .
Pendapatan nasional adalah produk
nasional neto dikurangi pajak tak langsung ditambah subsidi. Jumlah inilah yang
diterima faktor produksi yang dimiliki penduduk suatu negara.
Pendapatan Nasional merupakan
penjumlahan dari lima hal, yaitu:
a. Upah
atau gaji yang diterima buruh atau karyawan,
b. Pendapatan
dari seorang yang melakukan bisnis individu(bukan perusahaan),
c. Keuntungan
perusahaan,
d. Pendapatan bunga bersih dari perusahaan
,Pendapatan sewa.
PN = PNN - (Pajak tidak lasung +subsidi)
PN= pendapatan nasional
PNN= produk Nasional Neto
I.
Menghitung Pendapatan Nasional
1.
Pendekatan pendapatan
Pendapatan Nasional = Upah/Gaji +
Bunga/Dividen + Sewa + Keuntungan/Profit
2. Pendekatan
pengeluaran
PDB = C + I + G + X + M
Keterangan:
PDB =Produk
Domestik Bruto
C =consumption
(konsumsi)
I =investment
( investasi)
G =goverment
expenditure(pengeluaran pemerintah)
X =export(ekspor)
M =import(impor)
II.
Manfaat dan Kelemahan Perhitungan PDB
v Ukuran
Tingkat Kemakmuran Negara
v Indikator
Struktur Perekonomian Negara
v Indikator
Perkembangan Kinerja Perekonomian Antarwaktu.
v Indikator
Perbandingan Kondisi Perekonomian Antardaerah atau Negara.
v Input
bagi Perumusan Kebijakan Pemerintah.
III.
Kelemahan Perhitungan PDB
v PDB
Tidak Selalu Mencerminkan Ukuran Kesejahteraan Sosial Suatu Negara
v PDB
Tidak Mencerminkan Pemerataan Pendapatan
v PDB
Tidak Memasukkan Kerugian dari Kerusakan Lingkungan .
B.
MENURUT
PARA AHLI
v Sir
William Petty adalah pencetus konsep Pendapatan Nasional yang pertama kali pada
tahun 1665 di Negara Inggris. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan
bahwa Pendapatan Nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama
setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi
modern, sebab menurut pandangan ilmu
ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu satunya unsur dalam perhitungan
Pendapatan Nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan
perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu
seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh Negara yang
bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu Negara.
Sedangkan
di Negara berkembang , termasuk Indonesia Pendapatan Nasionalnya dhitung dengan
menggunakan pendekatan pengeluaran agrerat. Alasannya kita belum memiliki data
yang lengkap tentang laporan pendapatan dari masing-masing rumah tangga di
seluruh penjuru tanah air.
Pada
hakekatnya konsep dasar pendapatan adalah bahwa pendapatan merupakan proses
arus yaitu “penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan selama jangka waktu
tertentu”. Paton dan Littleton menyebutnya sebagai produk perusahaan dan
besarnya diukur dengan jumlah rupiah aktiva baru yang diterima dari pelanggan
(konsumen). Laba akan timbul bilamana jumlah rupiah aktiva menunjukkan
pendapatan melebihi jumlah rupiah total biaya yang dibebankan.
v Menurut Donals E. Kieso dan Jerry J. Weygandy
(1986 : 164), memberikan definisi sebagai berikut :“Revenue is an in flow of
cash or other properties in exchange for good sold or services
rendered”.Definisi ini menjelaskan bahwa pendapatan (revenue) diartikan sebagai
aliran masuk kas atau setara kasnya yang terjadi akibat adanya penjualan barang
atau penyerahan jasa yang dihasilkan.
v Eldon
S. Hendriksen (dalam Marianus Sinaga, 1993 : 164) mendefinisikan “Pendapatan Nasional
adalah ekspresi moneter dari keseluruhan produk atau jasa yang ditransfer oleh
suatu perusahaan kepada pelanggannya selama satu periode”.
Menurut definisi ini, maka pendapatan diukur
berdasarkan jumlah barang dan jasa yang diserahkan kepada pembeli atau
langganan (dengan menggunakan satuan mata uang tertentu). Jadi merupakan aliran
keluarnya (out flow) nilai atas barang atau jasa yang ditransfer kepada
langganannya.
v Zaki
Baridwan (1992 : 30) mengutarakan : “Pendapatan
(income) adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau
pelunasan utangnya (atau kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal
dari penyerahan atau pembuatan
barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama
badan usaha”. Kemudian beliau melanjutkan pula bahwa “hasil
penjualan atau pendapatan jasa menunjukkan jumalah hasil penjualan kepada
pembeli selama suatu periode akuntansi, dikurangi penjualan retur dan
potongan-potongan”.
Pengertian di atas bahwa pendapatan adalah
keseluruhan penerimaan dari suatu unit usaha selama satu periode tertentu
setelah dikurangi dengan penjualan retur dan potongan-potongan. Maksud
penjualan retur adalah pengembalian barang oleh pelanggan karena barang
tertentu yang dikirm rusak atau tidak sesuai pesanan. Sedangkan potongan
penjualan adalah potongan yang diberikan kepada pelanggan karena langganan
membayar lebih cepat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan untuk mendapat
potongan.
v Rolin
Niswonger dan Carl S. Waren (dalam Hyginus Ruswianarto, 1993 : 57) yaitu :
“Pendapatan
Nasional adalah kenaikan kotor (gross) dalam modal pemilik yang dihasilkan dari
penjualan barang dagangan, pelaksanaan jasa kepada pelanggan atau klien,
penyewaan harta, peminjaman uang, dan semua kegiatan usaha serta profesi yang
bertujuan untuk memperoleh penghasilan”.
v Untuk lebih jelasnya, diberikan definisi yang
dikemukakan oleh M. Munandar (1996 : 18) yaitu : “Income
adalah suatu pertambahan assets yang
mengakibatkan bertambahnya owners equity, tetapi bukan karena pertambahan modal
baru dari pemiliknya dan bukan pula merupakan pertambahan assets yang
disebabkan karena bertambahnya liabilities”.
C.
MENURUT ANALISIS
Pendapatan nasional yang tinggi mampu menciptakan
perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan dalam masyarakat. Distribusi
pendapatan nasional yang tidak merata, tidak akan menciptakan kemakmuran bagi
masyarakat secara umum. namun kesenjangan pendapatan merupakan realita ada di
masyarakat. bahkan kurangnya pendapatan menyebabkan masalah-masalah diantaranya
: banyaknya pengganguran, kurang kesehatan, & tidak peduli adanya
pendidikan. bagi masyarakat lebih akan pendapatan mereka cenderung lebih
leluasa dan menikmati semua fasilitas yang ada.
Masalah besar yang
dihadapi negara sedang berkembang adalah kurangnya distribusi pendapatan dan
tingkat kemiskinan yang tinggi. Tidak meratanya distribusi pendapatan memicu
terjadinya ketimpangan pendapatan yang merupakan awal dari munculnya masalah
kemiskinan. Persoalan sebenarnya adalah bahwa kemakmuran masyarakat tidak
semata-mata hanya didasarkan pada tolak ukur pendapatan nasional dan pendapatan
perkapita saja, namun juga didasarkan pada bagaimana pendapatan nasional itu didistribusikan
secara lebih merata kepada masyarakat.sehingga angka kemiskinan cukup rendah. Yang
menyebabkan tidak terjadinya pemerataan pendapatan nasional:
Ø Pertambahan
penduduk yang tinggi.
Ø Inflasi, dimana
pendapatan uang bertambah tetapi tidak diikuti secara proporsional dengan
pertambahan produksi barang-barang.
Ø Ketidakmerataan pembangunan antar
daerah.
Ø Rendahnya mobilitas sosial.
Ø Peran Pemerintah dalam pendapatan nasional menyediakan
barang dan jasa & menciptakan lapangan pekerjaan untuk membangun pendapatan
nasional yang tidak merata di masyarakat
DAFTAR PUSTAKA