Manajemen risiko adalah
suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian
risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil
antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko,
mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi
risiko tertentu.untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi
efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu.
Tujuan Utama manajemen
risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari
perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas.
Risiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai risiko pasar. Para
pelaku pasar cenderung tidak berani mengambil risiko. Perantara jasa keuangan
dan pencipta pasar memberikan respons dengan menciptakan produk keuangan yang
memungkinkan seorang pelaku pasar untuk mengalihkan risiko perubahan harga tak
terduga kepada orang lain-pihak lawan.
Risiko pasar terdapat dalam berbagai
bentuk, Risiko-risiko lainnya:
ü Risiko
likuiditas timbul karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan dapat
diperdagangkan secara bebas. Pasar yang sangat tidak likuid ini misalnya
seperti real estate dan saham dengan kapitalisasi kecil.
ü Diskontinuitas
pasar mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga
secara bertahan. Kejatuhan pasar saham pada tahun 2000 merupakan suatu contoh kasus.
ü Risiko
kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko
tidak dapat memenuhi kewajibannya. Sebagai contoh, pihak lawan yang menyepakati
penukaran euro Prancis menjadi dolar Kanada mungkin gagal untuk menyerahkan
euro pada tanggal yang dijanjikan.
ü Risiko
regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas publik melarang
penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu. Sebagai contoh bursa
efek Kuala Lumpur tidak mengizinkan penggunaan shrot sales sebagai alat lindung
nilai terhadap penurunan harga ekuitas.
ü Risiko
pajak merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat
memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan. Sebagai contoh, perlakuan kerugian
valuta asing sebagai keuntungan modal ketika laba biasa lebih disukai.
ü Risiko
akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat
dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai. Contohnya
adalah ketika keuntungan atas lindung nilai terhadap komitmen pembelian
diperlakukan sebgaai “laba lain-lain” dan bukan sebagai pengurang biaya
pembelian.
MENGAPA MENGELOLA RISIKO KEUANGAN?
Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat
menunjukkan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan
mengendalikan risiko keuangan. Jika nilai perusahaan menyamai nilai kini arus
kas masa depannya, manajemen potensi risiko yang aktif dapat dibenarkan dengan
beberapa alasan.
Pertama, manajemen eksposur membantu dalam
menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Aliran arus kas yang lebih stabil
dapat meminimalkan kejutan laba sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi
arus kas. Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk
berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama.
Para pemberi pinjaman, karyawan dan pelanggan juga
memperoleh manfaat dari manajemen eksposur. Akhirnya karena kerugian yang
ditimbulkan oleh risiko harga dan suku bunga tertentu dialihkan kepada
pelanggan dalam bentuk harga yang lebih tinggi, manajemen eksposur membatasi
risiko yang dihadapi oleh konsumen.
PERANAN AKUNTANSI
Akuntan manajemen membantu dalam mengidentifikasikan
eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi
respons risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap
risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas
program lindung nilai.
A.
Identifikasi
Risiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk
mengidentifikasikan berbagai jenis risiko market yang berpotensi dapat disebut
sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan
berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya.
Dan biasanya disebut sebagai kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu nilai
mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang
mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta
asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan eukuitas. Dimensi ketiga
dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan hubungan antara risiko pasar
dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.
Jika seorang pesaing membeli topi bisbol dari luar
negeri dan mata uang negara sumber pembelian mengalami penurunan nilai relatif
terhadap mata uang negara anda, maka perubahan ini dapat menyebabkan pesaing
anda mampu untuk menjual dengan harga yang lebih rendah daripada anda. Ini
disebut sebagai risiko kompetitif mata uang yang dihadapi.
B.
Menguantifikasi
Penyeimbangan
Peran lain yang
dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen risiko meliputi proses
kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respons
risiko. Akuntan harus mengukur manfaat dari lindung dinilai dan dibandingkan
dengan biaya plus biaya kesempatan berupa keuntungan yang hilang dan berasal dari
spekulasi pergerakan pasar.
C.
Manajemen
Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang Risiko kurs valuta asing (valas)
Adalah salah satu
bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional.
Dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup : 1) antisipasi
pergerakan kurs, 2) pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi
perusahaan, 3) perancangan strategi perlindungan yang memadai, dan 4) pembuatan
pengendalian manajemen risiko internal.
1.
Peramalan
atas Perubahan Kurs
Informasi yang sering kali digunakan dalam membuat
peramalan kurs (yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam
faktor-faktor berikut ini:
ü Perbedaan
Inflasi (inflation differential). Kebijakan moneter (monetery policy).
ü Neraca
Perdagangan (balance of trade).
ü Neraca
pembayaran (balance of payment).
ü Cadangan
moneter dan kapasitas utang luar negeri (international monetary reserve and
debt capacity).
ü Anggaran
nasional (national budget).
ü Kurs
forward (forward exchange quotations).
ü Kurs
tidak resmi (unofficial rates).
ü Perilaku
mata uang terkait (behavior of related currencies).
ü Perbedaan
suku bunga (interest rate differentials).
ü Harga
opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option prices).
Faktor politik sangat
mempengaruhi nilai mata uang di banyak negara. Respons politik terhadap tekanan
devaluasi atau revaluasi sering kali menghasilkan pengukuran untuk sementara
waktu (temporer) dan bukan penyesuaian kurs. Pengukuran temporer ini meliputi
pajak tertentu, kontrol impor, insentif ekspor, dan kontrol mata uang.
Kurs pasar kini (yaitu
kurs forward) menunjukkan adanya konsensus dari seluruh pelaku pasar atas kurs
valuta asing di masa mendatang. Kurs forward merupakan estimasi terbaik yang
ada untuk kurs di masa mendatang. Acaknya perubahan kurs valas mencerminkan
perbedaan opini atas kurs di kalngan pelaku pasar.
2.
Manajemen
Potensi Risiko
Menyusun struktur
permasalah perusahaan untuk meminimalkan pengaruh buruk kurs memerlukan
informasi mengenai potensi terhadap risiko valas yang dihadapi. Potensi
terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai
aktiva bersih, laba dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi
tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada dua jenis potensi
risiko: translasi dan transaksi.
Potensi
Risiko Translasi
Potensi risiko
translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata
uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki
oleh perusahaan. Sebagai contoh, sebuah induk perusahaan AS yang mengoperasikan
anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya di ekuador (dengan mata uang
fungsional dolar AS) mengalami perubahan nilai dolar atas aktiva moneter bersih
di ekuador jika nilai tukar AS mengalami perubahan relatif terhadap dolar.
Aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi risiko kurs jika
suatu perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk
perusahaan berubah.
Kelebihan antara aktiva
terpapar risiko dengan kewajiban terpapar (yaitu pos-pos dalam mata uang asing
yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini ) menyebabkan timbulnya posisi aktiva
terpapar bersih. Potensi ini disebut potensi risiko positif. Devaluasi mata
uang asing relatif terhadap mata uang pelaporan menimbulkan kerugian translasi.
Revaluasi mata uang asing menghasilkan keuntungan translasi. Sebaliknya, jika
perusahaan memiliki posisi kewajiban terpapar bersih atau potensi risiko
negatif apabila kewajiban terpapar melebihi aktiva terpapar. Devaluasi mata
uang asing menyebabkan timbulnya keuntungan translasi. Revaluasi mata uang
asing menyebabkan kerugian translasi.
Laporan multi mata uang
juga memungkinkan induk perusahaan untuk menggabungkan laporan potensi risiko
yang serupa dari seluruh anak perusahaan luar negerinya dan melakukan analisis
secara terus menerus potensi risiko translasi di seluruh dunia berdasarkan mata
uang nasional. Analisis ini sangat membantu khususnya jika manager lokal
bertanggungjawab terhadap perlindungan atas potensi risiko tranlasi.
Potensi
Risiko Transaksi
Potensi risiko
transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing
yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata uang
asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian translasi, keuntungan dan kerugian
transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas.
Kontrol terpusat
terhadap keseluruhan potensi risiko mata uang suatu perusahaan masih
dimungkinkan. Agar terlaksana, masing-masing perusahaan afiliasi luar negeri
harus mengirimkan laporan potensi risiko multi mata uang kepada kantor pusat
perusahaan secara terus menerus. Sekali potensi risiko telah digabungkan
berdasarkan mata uang dan negara, perusahaan dapat melakukan kebijakan lindung
nilai terkoordinasi secara terpusat untuk menghilangkan kerugian potensial.
Potensi risiko
Akuntansi versus Ekonomi Ini merupakan pengaruh perubahan nilai mata uang
terhadap kinerja operasi dan arus kas masa depan perusahaan. Misalnya, jumlah
aktiva terpapar anak perusahaan sebesar $ 25.000 dan jumlah kewajiban terpapar
sebesar $ 7.500, Selisihnya adalah potensi risiko bersih yaitu sebesar $
17.500. Berdasarkan laporan ini seorang manajer keuangan dapat memutuskan untuk
melakukan lindung nilai atas posisi ini dengan menjual sebanyak 17,5 juta dolar
Australis dalam pasar forward mata uang.
Laporan potensio risiko tradisional
mempertimbangkan pengaruh perubahan kurs terhadap saldo akun per tanggal
laproan keuangan. Laporan aurs kas multi mata uang menekankan potensi risiko
yang dihasilkan oleh perubahan kurs selama periode anggaran yang berlaku.
Istilah potensi risiko
ekonomi menunjukkan bahwa perubahan kurs mempengaruhi posisi kompetitif
perusahaan dengan mengubah harga masukan dan keluaran perusahaan relatif
terhadap harga kompetitor luar negeri. Potensi risiko ekonomi atau operasi
sedikit terkait atau tidak memiliki kaitan dengan potensi risiko translasi atau
transaksi. Dengan demikian pengelolaan atas potensi risiko semacam itu
memerlukan teknologi lindung nilai yang lebih bersifat strategis dan bukan
taktis.
Perusahaan dapat
memilih untuk lindung nilai struktural yang mencakup pemilihan atau relokasi
tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko operasi usaha secara keseluruhan.
Sebagai alternatif, induk perusahaan dapat mengambil pendekatan portofolio
untuk pengurangan risiko dengan memilih jenis-jenis usaha yang dapat mengurangi
potensi risiko yang dihadapi.
Pengukuran potensi
risiko operasi yang tepat memerlukan pemahaman struktur pasar di mana
perusahaan dan pesaingnya melakukan kegiatan usaha, serta pengaruh kurs riil
(sebagai kebalikan dari nominal). Pengaruh ini sukar untuk diukur. Karena
potensi risiko operasi cenderung berada dalam periode waktu yang lama, ketidak
pastian dalam hal dapat diukur atau tidak, dan tidak berdasarkan pada komitmen
secara terbuka, maka akuntan harus menyediakan informasi yang mencakup berbagai
fungsi operasi dan periode waktu.
Strategi Perlindungan
Sekali potensi risiko kurs yang dihadapi dapat diidentifikasikan, langkah
berikutnya adalah merancang strategi lindung nilai untuk meminimalkan atau
menghilangkan potensi risiko tersebut.
Strategi ini mencakup :
ü Lindung
Nilai Neraca
Dapat mengurangi potensi risiko yang dihadapi
perusahaan dengan menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva
dan kewajiban perusahaan yang terpapar. Metode lindung nilai potensi risiko
perusahaan positif lainnya dalam sebuah anak perusahaan yang berlokasi di
negara yang rentan terhdap devaluasi meliputi:
1. Mempertahankan
saldo kas dalam mata uang lokal sebesar tingkat minimum yang diperlukan untuk
mendukung operasi yang berjalan.
2. Mengembalikan
laba yang di atas jumlah yang diperlukan untuk ekspansi modal kepada induk
perusahaan.
3. Mempercepat
(memastikan-leading) penerimaan dan piutang dagang yang beredar dalam mata uang
lokal.
4. Menunda
(memperlambat-lagging) pembayaran utang dalam mata uang lokal.
5. Mempercepat
pembayaran utang dalam mata uang asing.
6. Menginvestasikan
kelebihan utang tunai ke dalam persediaan dan aktiva lainnya dalam mata uang
lokal yang tidak terlalu terpengaruh oleh kerugian devaluasi.
7. Berinvestasi
dalam aktiva di luar negeri dengan mata uang yang kuat.
ü Lindung
Nilai Operasional Bentuk perlindungan risiko ini berfokus pada variabel
variabel yang mempengaruhi pendapat dan beban dalam mata uang asing.
Pengendalian biaya yang lebih ketat memungkinkan margin keselamatan yang lebih
besar terhadap potensi kerugian mata uang.
ü Lindung
Nilai Struktural Lindung nilai ini mencakup relokasi tempat manufaktur untuk
mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan atau mengubah negara yang
menjadi sumber bahan mentah atau komponen manufaktur.
ü Lindung
Nilai Kontraktual, Berbagai instrumen lindung nilai kontraktual telah
dikembangkan untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada para
manajer dalam mengelola potensi risiko valuta asing yang dihadapi.
Kebanyakan instrumen
keuangan ini adalah derivatif , dan bukan merupakan instrumen dasar. Instrumen
keuangan dasar, seperti perjanjian pembelian kembali (piutang), obligasi, dan
modal saham, memenuhi definisi akuntansi konvensional untuk aktiva, kewajiban,
dan ekuitas pemilik. Instrumen derivatif merupakan perjanjian kontraktual yang
memberikan hak atau kewajiban khusus dan memperoleh nilainya dan instrumen
keuangan atau komoditas lainnya. Banyak di antaranya didasarkan pada peristiwa
yang bersifat kontijensi.
Akuntansi untuk Produk
Lindung Nilai Merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaanya
untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan risiko pasar
pada pundak pihak lain. Produk ini mencakup antara lain kontrak forward,
future, swap, opsi, dan gabungan dari ketiganya. Untuk memahami pentingnya
akuntansi lindung nilai, dicontohkan beberapa praktik akuntansi lindung nilai
yang dasar. Komponen dasar laporan keuangan (tanpa pajak).
Para analis biasanya
memusatkan perhatian pada operasi ketika mengevaluasi seberapa baik manajemen
telah menjalankan usaha intinya. Laba bersih mencakup pengaruh kejadian luar
biasa atau peristiwa jarang terjadi yang cukup membingungkan.
Perlakuan akuntansi
untuk derivatif keuangan yang telah diterima secara internasional adalah
menetapkan nilai produk menurut pasar dengan timbul keuntungan atau kerugian
yang diakui sebagai bagian dari laba nonoperasi. Beberapa kriteria lindung
nilai yang memadai, mencakup hal-hal berikut:
1. Pos-pos
yang sedang dilindungi nilai menimbulkan risiko pasar yang harus dihadapi
perusahaan.
2. Perusahaan
mendeskripsikan strategi lindung nilai.
3. Perushaan
menentukan instrumen yang akan digunakan untuk lindung nilai.
4. Perusahaan
mencatat alasannya mengapa lindung nilai yang dilakukan kemungkinan besar akan
efektif dilakukan.
Kontrak Forward Valas
Kontrak forward valuta merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima
jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada
suatu tanggal di masa mendatang. Perbedaan antara kurs forward dan kurs spot
yang berlaku pada tanggal kontrak forward menimbulkan asanya premium (apabila
kurs forward>kurs spot) atau diskon (kurs forward.
Keuntungan atas kontrak
forward secara efektiff telah mengimbangi devaluasi nilai peso. Perkiraan
margin kotor dan laba operasi dapat dibuat. Diskon kontrak forward merupakan
biaya atas lindung nilai risiko valas.
Tampilan diatas juga
dapat terjadi dalam bentuk perkiraan akan dilakukan penjualan ekspor. Harapan
ini bukanlah hasil dari transaksi masa lalu ataupun juga bukan hasil dari
komitmen penjualan perusahaan. Ini merupakan bentuk arus kas masa depan yang
tidak pasti (antisipasi transaksi). Dengan demikian, keuntungan atau kerugian
atas kontrak forward untuk melakukan lindung nilai terhadap perkiraan
penerimaan dalam peso pada awalnya akan dicatat dalam ekuitas sebagi bagian
dari laba komprehensif. Jumlah ini akan direklasifikasikan menjadi labab kini
di dalam periode saat penjualan ekspor benar-benar dilakukan.
LINDUNG
NILAI INVESTASI BERSIH DALAM OPERASI LUAR NEGERI
Kapan saja sebuah anak
perusahaan luar negeri yang memiliki posisi aktiva bersih terpapar hendak
dikonsolidasikan dengan induk perusahaan, maka akan timbul kerugian translasi
jika nilai uang asing mengalami penurunan relatif terhadap mata uang induk
perusahaan. Kerugian translasi juga terjadi jika anak perusahaanluar negeri
memiliki posisi kewajiban bersih terpapar dan nilai mata uang asing meningkat
relatif terhadap mata uang induk perusahaan. Salah satu cara untuk meminimalkan
kerugian ini adalah dengan membeli kontrak forward. Strategi ini berarti
menggunakan keuntungan transaksi yang direalisasikan dari kontrak forward untuk
mengimbangi kerugian translasi.
BERSPEKULASI
DALAM MATA UANG ASING
Peluang untuk
meningkatkan laba dilaporkan dengan menggunakan kontrak forward dan opsi dalam
pasar valas. Kontrak forward yang dibeli untuk spekulasi pada awalnya dicatat
sebesar kurs forward. (Kurs forward merupakan indikator kurs spot yang terbaik
yang berlaku jika kontrak telah jatuh tempo). Keuntungan atau kerugian
translasi yang diakui sebelum penyelesaian bergantung pada antara kurs forward
awal dan kurs yang tersedia untuk periode kontrak yang tersisa.
Kesulitan dalam
pengukuran nilai wajar dan perubahan dalam nilai instrumen lindung nilai
terjadi apabila dervatif keuangan tidak diperdagangkan secara aktif. Sebagi
contoh, pengukuran keuntungan atau kerugian yang berkaitan dengan kontrak opsi
akan bergantung pada apakah opsi tersebut diperdagangkan pada suatu bursa efek
utama atau di luar bursa utama. Penilaian opsi dapat dengan mudah dilakukan
jika opsi dicatat pada sebuah bursa efek utama. Penilaian akan lebih sulit
dilakukan jika opsi diperdagangkan melaui perntara. (over-the –counter). Disini
pada umumnya akan digunakan rumus penentuan harga secara matematis. Model
penentuan harga opsi yang disebut model Black-Scholes dapat digunakan untuk menentukan
nilai opsi pada suatu waktu.
PENGUNGKAPAN
Pengungkapan yang
diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah
ini. Pengungkapan itu antara lain:
ü Tujuan
dan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi lindunga nilai
ü Deskripsi
pos-pos yang dilindung nilai
ü Identifikasi
risiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai
ü Deskripsi
mengenai instrumen lindung nilai
ü Jumlah
yang tidak dimasukkan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
ü Justifikasi
awal (apriori) bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat afektif untuk
meminimalkan risiko pasar.
ü Penilai
berjalan mengenai efektivitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif
Digunakan selama periode berjalan Kendali Keuangan
Setiap strategi manajemen risiko keuangan harus mengevaluasi efektifitas
program lindung nilai. Umpan balik dari system evaluasi yang berjalan akan
membantu untuk menyusun pengalaman kelembagaan dalam praktik manajemen risiko.
Penilaian kinerja program manajemen risiko juga memberikan informasi mengenai
kapan strategi yang ada sudah tidak lagi tepat untuk dilakukan.
Poin-poin pengendalian Keuangan Sistem evaluasi
kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup, tetapi
tidak terbatas pada, bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan
luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran
kinerja seluruh prodram manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan
lindung nilai yang digunakan, dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem
evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa
bagian trasuri perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.
Dalam banyak organisasi, manajemen risiko valuta
asing tersentralisasi pada kantor pusat perusahaan. Hal ini memungkinkan para
manajer anak perusahaan untuk berkonsentrasi pada usaha intinya. Namun
demikian, ketika membandingkan hasil aktual dan hasil yang diperkirakan, sistem
evaluasi harus memiliki acuan yang digunakan untuk membandingkan keberhasilan
perlindungan risiko perusahaan.
ACUAN YANG TEPAT Standar yang tepat yang digunakan
untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap
sistem penilaian kinerja. Dalam manajemen risiko valuta asing, pertanyaan-pertanyaan
berikut ini harus dipertimbangkan ketika hendak memilih sebuah acuan.
ü Apakah
acuan yang tepat mewakili suatu kebijakan yang seharusnya diikuti?
ü Apakah
acuan ini dapat diperjelas di bagian awal?
ü Apakah
acuan ini memberikan strategi dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan
alternatif lainnya?
Jika program manajemen risiko
valas tersentralisasi, maka acuan yang tepat dapat digunakan untuk mengukur
keberhasilan program perlindungan risiko perusahaan merupakan program yang
dapat diimplementasikan oleh manajemen setempat. Perusahaan yang menolak risiko
valuta asing secara otomatis mungkin melakukan lindung nilai terhadap potensi
risiko luar negeri yang mungkin dihadapi melalui pasar forward atau peminjaman
dalam mata uang lokal.Kinerja suatu produk lindung nilai tertentu (seperti swap
mata uang), atau kinerja seorang manajer risiko, akan dinilai dengan
membandingkan imbalan ekonomi yang dihasilkan dari transaksi yang secara aktif
dilindung nilai dengan imbalan ekonomi yang seharusnya akan diperoleh
seandainya suatu perlakuan acuan telah digunakan.
Sistem
Pelaporan
Sistem pelaporan risiko
keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan internal. Hal ini
umumnya merupakan wilayah kekuasaan departemen kontroler perusahaan. Pendekatan
tim merupakan cara yang efektif dalam merumuskan tujuan risiko keuangan,
standar kinerja, serta sistempengawasan dan pelaporan. Manajemen risiko
keuangan merupakan contoh utama di mana keuangan perusahaan dan akuntansi
sangat berkaitan erat.
Referensi:
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International
Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.